Sabtu, 10 Oktober 2009

Bersahabat dengan Alam lewat Hunian Bernilai Lokal

Bersahabat dengan Alam lewat Hunian Bernilai Lokal


Nenek moyang manusia sesungguhnya telah mengajarkan kepada generasi penerus mereka masing-masing menyikapi fenomena alam lewat kebudayaan.


Rentetan bencana alam mulai yang terjadi di Yogyakarta, Tasik Malaya dan Padang, Sumatra Barat.seperti mengingatkan kepada komonitas local di sana untuk memahami kembali budaya sendiri. Ada yang terlupakan ketikka kebudayaan masih kita pahami, sebatas rasa karsa, seni dan bahasa(termasuk ilmu pengetahuan moderen).
Fenomena alam yang meranggut ribuan jiwa itu telah mengingatkan kita untuk memahami pentingnya kebudayaan nenek moyang nusantara yang masih hidup hingga sekarang,Dalam konteks ini, rumag adat masih up to date menghadapi benturan alamiah.
Sangat disayangkan, secara umum kontruksi rumah diseluruh Nusantaralebih condong dengan rumah-rumah yang dibangun dan didesain yang lebih banyak menggunakan bahan baku beton dan kaca. Beberapa pasca gempa yang terjadi, menunjukan banyaknya korban jiwa diakibatkan oleh reruntuhan modrten dibandingkan rumah-rumah adat yang terdapat diseluruh nusantara.
Banyaknya bangunan hotel, gedung perkantoran dan ruko-ruko yang tidak tahan dihajar gmpa padang, Sumatra barat, dengan kekuatan 7,6 pada sekala richter, diakibatkan tanah Sumatra yang masih lunak ban tidak mmampu menahan dangunan moderen yang trerlalu berat. Banyak yang meyakinijika bangunan public dikota padang sesuai dengan rumah dadat mungkin tidak terlalu banyak merenggut korban.”Rumah tradisional gadang yang terlihat indah, anggun dan material bangunannya ringan sehingga bila terjadi gempa dapat meminimalkan reruntuhan”.bahakan pada puluhan tahun yang lalu juga rejadi gempa, tetapi masih kukuh hingga sekarang.
Bahkan rumah-rumah adapt yang terdapat dinusantara selain rumah gadanng terdapat pula rumag joglo dan nias yang cukup kukuh terhadap goncangan gepa dan masih bayak lagi rumah-rumah adapt lainnya yang terbuat dari kayu yang tahan terhadap goncangan gempa.
Sudah saatnya masyarakat berfikir ulang untuk menengok nilai-nilai budaya local sendiri secara utuh guna menghadapi alam yang kutang bersahabat tersebut.
Mari kita lestarikan kebudayaan kita yang hampr punah ini, menjadikan kekaguman dan kebanggaan kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar